Cegah Kanker dengan Mengenali Faktor Risikonya
Rabu, 12 Februari 2020
1 Komentar
Tidak dapat dipungkiri kalau
kanker adalah penyakit yang masih menjadi momok serius di Indonesia. Banyak
fakta-fakta menyuguhkan terkait penyakit ini di mana prevalensi kanker selalu
meningkat tiap tahunnya. Ini adalah alarm bagi diri pribadi dan ataupun instansi
untuk selalu berupaya menjaga kesehatan dengan selalu perhatikan gaya hidup.
Socmed Influencer Hari Kanker |
Maka pada tanggal 4 Februari 2020
ini saya diundang dalam acara pertemuan social media influencer dalam rangka memperingati
hari kanker sedunia. Dan di dalam acara inilah bagaimana saya melihat betapa
daya hancur penyakit kanker itu benar-benar memilukan. Bisa dibilang sebagai salah
satu penyakit yang diam-diam menyelinap dalam tubuh lalu pelan tapi pasti
menggerogoti sel-sel lain dalam tubuh.
Fakta Penyakit Kanker di
Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
menyebutkan bahwa prevelensi penyakit kanker mengalami peningkatan dalam lima
tahun terakhir. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,
prevelensi kanker di Indonesia mencapai 1,79 per 1000 penduduk, naik dari tahun
2013 sebanyak 1,4 per 1000 penduduk.
Data lain menunjukkan, Globocan
tahun 2018 menunjukkan kejadian kanker di Indonesia sebanyak 136,2 per 100.000
penduduk. Angka ini menempatkan Indonesia di urutan no 8 dengan kasus terbanyak
di Asia Tenggara dan ururtan no 23 untuk se Asia. Angka kejadian tertinggi pada
laki-laki yaitu kanker paru sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan kematian
rata-rata 10,9 per 100.000 penduduk. Selanjutnya kanker hati dengan kejadian
12,4 per 100.000 penduduk dengan kematian rata-rata 7,6 per 100.000 penduduk.
Sementara kanker pada perempuan, kasus
tertinggi adalah kanker payudara sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan kematian
rata-rata 17 per 100.000. Diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.00
penduduk dengan angka kematian rata-rata 13,8 per 100.000 penduduk.
Melihat fakta-fakta tersebut
betapa penyakit kanker ini bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki atau pun
perempuan. Bahkan temuan kasus kanker terbanyak di Indonesia lebih condong ke
perempuan yaitu kanker payudara dan leher rahim. Dan di dunia pun diperkirakan
ada 9,6 juta kematian akibat kanker di tahun 2018 (WHO).
Mengenal Jenis dan Gejala Kanker
Penyakit kanker sebenarnya adalah
jenis penyakit tidak menular (PTM) yang ditandai dengan adanya sel/jaringan
abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepaqt tidak terkendali dan dapat mentebar
ke tempat lain dalam tubuh penderitanya. Sel kanker bersifat ganas dan dapat
menginvasi serta merusak sel-sel normal di sekitarnya sehingga merusak fungsi
jaringan tersebut.
Kanker Siapa Saja |
Penyakit kanker inipun menyerang
di semua lintas usia, baik laki-laki ataupun perempuan, anak-anak ataupun
dewasa. Selain menyerang segala usia kanker juga punya jenis-jenis sendiri.
Pada laki-laki kanker yang sering menyerang yaitu kanker paru, kanker
kolorektal, kanker prostat, kanker hati dan nashoparing Pada perempuan ada
kanker payudara, kanker leher rahim, kanker kolorektal, kanker ovarium dan kanker
paru. Sedangkan kanker yang sering terjadi pada anak adalah kanker bola
mata(retinoblasma) dan kanker darah (leukemia).
Selain mengetahui jenis-jenis
kanker seperti di atas menurut saya yang tak kalah penting adalah mengetahui
gejala-gejalanya. Sehingga kita bisa waspada sedari dini untuk pencegahan lebih
lanjut. Umumnya, tadium dini (awal) kanker tumbuh setempat dan memang tidak
menimbulkan keluhan ataupun gejala. Nah hal ini sering membuat orang tidak
menyadari kalau dirinya sudah terkena kanker.
Paling tidak ada tujuh gejala
kanker yang bisa kita waspadai. Apabila menemukan tujuh gejala ini perlu diperhatikan
dan periksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker. Yaitu
WASPADA.
Waktu buang air besar atau
kecil dan perubahan kebiasaan atau gannguan. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh. Payudara atau tempat lain ada benjolan (tumor). Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah
sifatnya menjadi besar dan gatal. Darah
atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh. Adanya koreng atau borok yang tidak mau sembuh-sembuh.
Mengenali Faktor Risiko Kanker
Setelah mengenali jenis kanker
dan gejala-gejalanya, ada baiknya kita mengenali apa itu faktor risiko kanker.
Faktor risiko adalah kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya suatu penyakit.
Nah berikut faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker. Karena
bagaimanapun juga mencegah lebih baik kan dari pada mengobati?! Sebelum segala
sesuatunya terjadi memang perlu mengenali faktor risiko terkena kanker.
Faktor Risiko |
Mulai perhatikan makanan yang
kontak dengan zat-zat kimia yaitu 6P: Penyedap, Pewarna, Perasa, Pengawet (Pengasinan, Pengasapan). Diet tidak
seimbang, rendah serat tinggi lemak. Kurang aktifitas fisik atau olah raga. Polutan
& paparan asap rokok dan produk tembakau. Paparan lingkungan berbahaya,
paran sinar ultraviolet, konsumsi alkohol. Perilaku seksual berisiko. Dan
hereditas atau keturunan.
Kanker dapat dikatakan sebagai
penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan
menjauhi faktor risiko terserang kanker. Karena 43% kanker dapat dicegah dan dilakukan
deteksi dini seperti kanker leher rahim, kanker payudara dan kanker kolorektal.
Wah, pada dasarnya harus jaga kesehatan, ya. Yang serem tuh kanker paru-paru. Kan kita tidak mudah menyaring udara yang masuk ke dalam paru-paru kita. Apalagi kalau kita tinggalnya di Jakarta yang polusinya tinggi.
BalasHapus