Apakah Sanitasi di Rumahmu Sudah Aman? Atau jangan-jangan...!
Senin, 25 November 2019
Tambah Komentar
Memang tak dapat dipungkiri
persoalan kamar mandi dan segala aktivitas di dalamnya belum menjadi concern yang penting. Sekadar untuk
dibicarakan alih-alih diperingati sebagai hari yang penting. Hal ini tak lain
karena mindset yang kalau bicara
urusan belakang (baca: sanitasi)
masalah yang sering dianggap ya sebagai ‘urusan belakang’. Padahal dibalik
urusan belakang ini banyak dampak tentang kesehatan di masa depan lho..
Blogger Sanitasi Aman |
So, pada tanggal 19 November lalu
saya sebagai blogger milenial diajak ngopi (setengah gelas) bareng vlogger Jabodetabek di sebuah
cafe di Tebet yaitu Comic Cafe. Acaranya ya seputar bagaimana mengedepankan
urusan belakang ini menjadi hal yang perlu diseriusi. Acara kumpul blogger dan
vlogger dengan tema ‘Sanitasi Aman, Mulai Kapan?’ yang bertepatan dengan Hari
Toilet Sedunia 2019.
Sanitasi yang aman dimulai kapan
adalah kalimat yang menggelitik untuk dijawab tentunya. Karena banyak fakta dan
kondisi di balik kata Sanitas Aman di Indonesia ini. Fakta apakah gerangan?
Fakta Sanitasi di Indonesia
Memang saat ini Indonesia telah
menunjukkan kemajuan dalam menyediakan akses sanitasi. Pada tahun 2018, akses
sanitasi ke toilet atau jamban mencapai lebih dari 74,5%, termasuk 7% sanitasi
aman. Namun pencapaian ini tidak dibarengi oleh penurunan penyakit diare dan
stunting.
Narsum Sanitasi Aman |
Pada tahun 2018, rata-rata
kejadian diare di Indonesia mencapai 7% dan tingkat stunting masih di atas 30%.
Dan pada tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa 75% sungai
di Indonesia tercemar di mana 60% polutan disumbangkan oleh air limbah domestik
yang tidak diolah. Fakta lain menunjukkan bahwa pada tahun 2018, hanya satu
propinsi di Indonesia yang mendeklarasikan bebas Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) yaitu Jogjakarta, yang berarti terdapat sekitar 42 juta jiwa di Indonesia
yang belum bersnitasi aman.
Kenapa masih begitu banyaknya
masyarakat Indonesia yang masih sembarangan dalam urusan belakang ini? Urusan
belakang ini biasa disebut sanitasi (limbah padat/sampah, limbah cair dan drainage).
Karena sanitasi bukan hanya urusan membangun infrastruktur saja lho!. Inin juga
membutuhkan perubahan perilaku, tata nilai, mind set dan tatakelola yang baik
dari seluruh setakeholder ya pemerintah dan masyarakat, yang perlu sosialisasi,
promosi dan edukasi jangka panjang. Intinya membangun sanitasi adalah membangun
seluruh aspek kehiupan manusia baik dari sisi infrastruktur fisik maupun sisi
non fisik. Jadi nggak ada yang instan
untuk urusan sanitasi.
Sanitasi yang Aman seperti Apa?
Sanitasi aman merupakan sistem
sanitasi yang memutus sumber pencemaran limbah domestik ke sumber air. Artinya
bagaiamana akses air bersih itu tak terkontaminasi dengan air limbah yang ada
selama ini. So, sanitasi yang aman itu mencakup bagaimana penampungan air limbah domestik di tangki septik yang sesuai SNI, penyedotan/transportasi lumpur tinja sampai
ke unit pengolahan, serta unit untuk
pengolahan limbah (IPLT) yang memadai dan berfungsi. Dan habit untuk cuci tangan pakai sabun perlu diterapkan
untuk perbaiki tingkat kebersihan (higiene) masyarakat.
Dalam kesempatan ini para blogger
dan vlogger diajak berkunjung langsung ke lapangan untuk mengetahui bagaimana
sanitasi yang aman di lingkungan perkotaan. Kunjungan tersebut terjun di
kawasan Tebet Timur yang sebagian masyarakatnya sudah membangun sanitasi aman.
Jakarta sebagai ibukota negara saja belum sepenuhnya mampu mengadaptasi
sanitasi aman ini.
IPAL Sanitasi Aman |
Melihat kondisi sanitasi di Tebet
Timur dalam meninjau bagaimana mengurai beban sanitasi di wilayah kota
metropolitan. Didukung adanya program dari USAID Indonesia Urban Water
Sanitation and Hygiene Penyehatan Untuk Semua (IUWASH PLUS). Program berdurasi lima
setengah tahun yang dirancang untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam meningkatkan
akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene
masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Sanitasi Aman PD PAL Jaya |
Dalam kunjungan ini saya semakin
melek tentang pentingnya sanitasi aman di wilayah perkotaan. Bagaiaman warga
yang paham akan rela membangun tangki septik yang aman. Atau swadaya masyarakat
dalam membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang sehatkan lingkungan.
Praktik penyedotan lumpur tinja oleh PD PAL Jaya yang memang jasa layanan
pengolahan air limbah dan layanan lumpur tinja terjadwal.
Apakah Sanitasi di Rumahmu Sudah Aman? Atau jangan-jangan...!
Dengan melihat tangki septik
individu di Tebet maupun praktik penyedotan air limbah domestik atau lumpur
tinja memberikan insight baru
bagaimana kondisi sanitasi kita di rumah masing-masing. Paling tidak mulai
peduli dan mengecek kelayakan sanitasi di rumah, sudahkan aman? Apakah sanitasi di rumahmu sudah aman? Karena masa
depan sanitasi ada di tangan kita.
Sanitasi Aman |
Selanjutnya saatnya
berpartisipasi menyebarluaskan informasi dan mengedukasi masyarakat (tetangga
sekitar) melalui platform media sosial tentang pentingnya sanitasi aman bagi kesehatan
masyarakat dan lingkungan. Selalu berubah ke arah yang lebih baik, saling
mengingatkan dan mengajak dengan cara yang sederhana saja seperti membuang sampah pada tempatnya, septik tank
yang kedap (tidak rembes), penyedotan lumpur tinja secara berkala dan
berperilaku hidup sehat.
Belum ada Komentar untuk "Apakah Sanitasi di Rumahmu Sudah Aman? Atau jangan-jangan...!"
Posting Komentar