I am HOPE; 'Pertunjukan' Gadis Pengidap Kanker
Sabtu, 09 Januari 2016
Tambah Komentar
Salah satu yang tak bisa kita tolak dalam hidup
ini adalah takdir, ia akan datang begitu saja tanpa kita minta—membersamai kita.
Namun jika sebuah takdir itu datang
menghampiri kita, berada tepat di depan mata kita, selanjutnya sikap kita yang
menahkodainya, untuk memaksimalkan nilainya atau justru mengabaikannya. Takdir
kadang-kadang ‘berperangai’ semacam itu, sesuatu yang entah bagaimana dan
dengan kekuatan apa tiba-tiba sudah berada di hadapan kita, tak bisa kita tolak kedatangannya.
Bagaimana
kalau seseorang ditakdirkan mengidap penyakit kanker?
I am
HOPE. Adalah sebuah film yang bakal menggelar layarnya di bioskop pada 18
Februari mendatang. Mengambil ide cerita penderita kanker yang berjuang dengan
takdirnya. Film-film dengan tema seperti agaknya sudah tidak awam di mata saya,
khususnya. Tetapi tetap mendapat tempat tersendiri karena mengorek(si) sisi
kemanusiaan kita.
Adalah
Mia 21 tahun (Tatjana Sapira), seorang perempuan yang sangat berkeinginan keras
untuk membuat pertunjukan. Namun mimpi tersebut harus terhenti sementara karena
ia divonis mengidap kanker, penyakit sama yang pernah merenggut nyawa sang
ibunda. Mia yang berasal dari keluarga serba berkecukupan, kini pun sudah hidup
ala kadarnya karena biaya pengobatan ibunya terdahulu. Dan semenjak vonis
kanker kembali terdengar di telinganya, di saat itu juga ia merasa seluruh
pengalaman kelam yang pernah menimpa keluarganya akan kembali terulang.
Ayahnya
(Tio Pakusadewo) akan kembali terpuruk, ekonomi makin merosot, dan yang paling
tergaris bawah merah baginya, adalah mimpinya yang perlahan akan sirna. Namun
demikian, Mia selalu ditemani oleh Maia, yang terus setia dan bersikap positif
disampingnya. Mia pun tegar berjuang menguatkan dirinya untuk menghadapi
beberapa proses kemoterapi, sampai hampir seluruh tabungan yang telah ia
persiapkan untuk membuat pertunjukan habis terpakai. Pada suatu hari di antara
ronde-ronde pengobatan yang ia jalani, Mia mencoba untuk menghubungi salah
seorang produser pertunjukan ternama melalui alamat yang ia miliki.
Semua
kisah dalam “I am HOPE” the Movie mampu membangkitkan harapan di tengah
keterpurukan. Bagaimana Mia menjadi simbol dalam perjuangan untuk menggapai
impian di tengah kondisinya yang terpuruk. Bagaimana kisah akhir Mia sebagai
simbol Harapan? Mari kita tunggu di 18 Februari 2016
Para Pemeran dan Crew; I am HOPE |
By the
way. Di balik
penggarapan sebuah film, tentunya selalu ada cerita atau kisah yang
menginspirasi dan menjadi nyawa di dalamnya. Film yang disutradarai oleh Adilla
Dimitri ini terinsipirasi dari gerakan sosial bernama Bracelet of Hope
yang diprakarsai oleh Janna Soekasah, Amanda Soekasah, dan Wulan Guritno yang
juga menjadi produser film ini.
Gerakan Bracelet of Hope terbukti telah
mampu menjangkau hati banyak kalangan untuk lebih aware dengan pengidap
kanker. Hasil seluruh keuntungannya disalurkan untuk para pejuang kanker dan
beserta keluarganya. Gelang tersebut dibuat khusus dari Kain Pelangi
dari karya desainer Indonesia, Ghea Panggabean. Maka dari itu intip yuuk di http://iamhopethemovie.com untuk lebih
tahu bagaimana film dan gerakan Gelang Harapan ini bersinergi untuk mengetuk sisi kemanusiaan kita.
Semoga dengan menonton film ini akan jadi sebuah gerakan 'moral' yang merangkul secara bersama. Karena sesuai tagline film ini, siapapun bisa menjadi 'warrior of hope'.
Belum ada Komentar untuk "I am HOPE; 'Pertunjukan' Gadis Pengidap Kanker"
Posting Komentar