Gejolak dan Tantangan Islam Nigeria
Senin, 09 November 2015
Tambah Komentar
Sejarah Nigeria
Nigeria adalah sebuah negara di Afrika bagian Barat. Luas wilayahnya sekitar 923.768 km2 , berbatasan dengan Benin, Chad, Niger dan Kamerun. Terdiri dari berbagai suku, agama, budaya dan kepercayaan. Penduduknya berjumlah 133.881.703 jiwa dimana setengahnya beragama Islam.
Nigeria adalah negara yang unik karena ada sekitar 250 suku yang mendiami. Dimana suku-sukunya terkosentrasi padan bidang-bidang tertentu. Suku Hausa sebanyak 20% menguasai bidang politik dan militer, suku Yaruba 20% menguasai bidang informasi dan keuangan, suku Ibo sebanyak 17% menguasai tanah dan minyak, sementara sisanya sekitar 9% adalah suku Fanani.
Namun Nigeria tak ubahnya seperti negara lain di Afrika yang tak luput dari konflik berkepanjangan. Konflik yang sering terjadi seperti kudeta perbutan kekuasaan, perselisihan antar agama dan kepercayaan, ketidakadilan akan kebijakan dan aturan yang diterapkan pemerintah kolonial dan berbagai konflik horizontal lainnya.
Perkembangan Islam dan Kristen yang berjalan seimbang dimanfaatkan Ingggris untuk mengadu domba antara kedua agama. Umat Islam dilarang membangun masjid ataupun yang pembangunan yang mendukung keagamaan tanpa izin dari pemerintah kolonial. Tetapi perlakuan diskriminasi semacam itu tidak berlaku bagi agama Kristen yang cenderung dibebaskan mengenai praktik agamanya. Ketidakadilan ini memang sering menjadi pemicu terjadinya perang agama dan perang saudara di Nigeria.
Kedatangan Islam di Nigeria
Islam sebenarnya sudah lama menguasai Nigeria, sejak berabad-abad lalu. Islam datang dan menguasai di Nigeria pada rentang abad 11 sampai pada abad 19, jauh sebelum Inggris datang dan menjajah Nigeria, khususnya Nigeria bagian utara. Selanjutnya Islam di Nigeria mengalami perkembangan dalam beberapa periode yang berbeda.
Pertama, masa trans Sahara dan Afrika Utara. Pada tahun 667 M dengan kedatangan Uqbah ibn-Nafi’ ke Sahara Tengah, Nigeria Utara. Uqbah ibn-Nafi’ membuka rute perdagangan ke Kanem-Borno yang kemudian dilanjutkan oleh putranya yang bernama Ubaidillah. Ubaidillah melanjutkan rute ke Kerajaan Ghana sampai sekitar abad 11 di mana saat itu sedang ramai perdagangan emas. Adanya perdagangan itu banyak umat muslim mulai menyebarkan Islam dan berbaur dengan masyarakat sekitar. Islam mulai terkenal dan masif dalam penyebarannya.
Pesatnya perkembangan Islam di Nigeria juga di Afrika Barat menjadikan bahasa Arab sebagai sarana komunikasi pada saat itu. Namun ketika Portugis menjajah wilayah Afrika Barat, bahasa Arab mulai berkurang dalam penggunaan sehari-hari. Pada abad 19 datanglah penjajah baru Inggris dan Perancis yang akhirnya menguasai penuh wilayah Afrika Barat.
Kedua, masa orientasi Atlantik. Pada tahun 1600an atau sekitar abad 16 diawali dengan munculnya beberapa kerajaan di Benin, Dahomey, Oyo, Ashante dan kerajaan Bambara. Saat itulah pada tahun 1804 di Sakoto, dua orang tokoh yang bernama Usman don Fodio meminta diberlakukannya ajaran Islam kepada pemerintah Sakoto. Di era pemerintahan Sakoto budak sudah mulai tak diperdagangkann dan Eropa saat itu mengurangi perbudakan.
Ketika kerajaan Oyo jatuh dan Inggris mulai menguasai Nigeria, Islam mulai terpojok dan terjepit. Ditandai dengan diberlakukannya izin saat pembangunan masjid maupun bepergian pada umat Islam di bawah peraturan Pax Brittanica. Sementara umat Kristen diberi kebebasan. Walaupun begitu ternyata Islam mulai menyebar ke Nigeria bagian selatan sekitar Etsako, Niger-Benue ,wilayah Yoruba, Ogbomoso, Oyo, Ibadan, Sagamu, Ijebu-Ode dan Abeokua. Islam bersatu di daerah-daerah itu dan dijadikan simbol perlawanan terhadap pemerintah Inggris.
Ketiga, era kemerdekaan. Pada masa perdana menteri pertama Nigeria, yaitu Alhaji Tafawa Balewa dan tokoh Ahmadu Bello berperan dalam memajukan Islam. Di bawah kedua tokoh ini Islam di Nigeria semakin mengalami kemajuan karena berbagai bantuan dari Arab Saudi maupun kedekatan ke organisasi Rabithah Alam Islami (Muslim World League).
Namun pada tahun 1966 terjadi sebuah kudeta oleh Jendral Jacubus Gowon yang nota bene Kristen kembali menghancurkan Islam. Ketika Gowon berkuasa Islam semakin terpinggirkan dan umat Islam kian terpecah belah hingga sekarang ini. Umat Islam banyak yang murtad dan Gowonlah orang yang menjadikan kudeta sebagai bagian masalah yang mendera Nigeria selama ini.
Perkembangan Islam di Nigeria
Utara
Di Nigeria Utara perkembangan Islam semakin meluas, jihad begitu menggema. Beberapa negara bagian bahkan menginginkan diberlakukannya syariat Islam. Bahkan seorang Ilmuwan bernama Isa Ibdulsalam dengan diberlakukannya hukum Islam atau Syariah merupakan sebuah anugerah. Syariah Islam sebenarnya juga sudah diberlakukan seperti pada suku Hausa dan Fulani, tercatat pada masanya telah memberlakukan hukum Syariah dalam pemerintahan.
Di negara bagian Zanfara, Kano, Sakoto sebelum diberlakukan syariat Islam banyak ketimpangan keadilan, penjahat yang bebas. Namun setelah berlakunya syariat Islam semakin menurunkan tingkat kejahatan. Hukum-hukum mulai berjalan dengan baik.
Walaupun pemberlakuan syariat Islam bisa diterima di beberapa negara bagian seperti Zamfara, tetap saja ada rintangan dari umat Kristen dan Barat yang menentang. Akibatnya banyak menewaskan ratusan penduduk dari kedua belah pihak. Dan pada akhirnya, pertentangan mengarah pada pembakaran masjid dan gereja. Ini menjadi problematis yang membawa kehancuran di Nigeria.
Namun kelihatannya perjuangan untuk menerapkan syariat Islam masih akan terus menggema di beberapa negara bagian utara. Perjuangan itu tentu sangat berat karena harus melawan kekuatan arus dari Barat dan Kristen. Nigeria akan terus memperjuangkan negaranya menuju kedamaian dan berlanjut sampai saat ini. h Andik Irwanto/berbagai sumber
Belum ada Komentar untuk "Gejolak dan Tantangan Islam Nigeria"
Posting Komentar