SYAIR-PUISI
Minggu, 21 Oktober 2012
Tambah Komentar
Gadis Berwajah Misterius-
Aku tak begitu mengenalmu...
Aku hanya mengenalmu melalui kata katamu..
Walau kau dan diriku tak pernah bertegur sapa..
Tahukah dirimu...
Diam-diam kau telah kurang ajar padaku..
Benar-benar kurang ajar perlakuanmu..
Tanpa mengetuk pintu,
Engkau telah menyebarkan benih rasa di hatiku...
Rasa yang tak pernah kutanam sama sekali..
Tapi saat ini..
Benih rasa ini makin menumbuh seiring kata-katamu yang muncul dalam berandaku..
Benih rasa ini ini kian menyeret diriku ke alam yang tak pernah ku kunjungi..
Alam mimpi di dunia antah barantah nun jauh sana..
Saat ini biar kuceritakan isi hatiku..
Tahukah dirimu..
Semenjak kehadiranmu..
Hatiku selalu diliputi makna sebuah rasa..
Rasa yang baru pertama kali kualami..
Tanpa sopan santun sama sekali..
Rasa ini kadung merasuk, menyusup, mendobrak di tempat paling suci..
Makin membuncah,mengganda, meluap-luap tak berarah,melesat tak karuan..
Menyesakkan dadaku, menyebarkan aroma (mungkin)cinta keseantero penjuru jiwa..
Membungkus dan membelenggunya dalam cendawan rasa...
Yang kata-kata tak cukup untuk mewakilinya...
Detik ini ! Saat kau membaca ini..
Aku terkapar tak berdaya..
Tiba-tiba saja tenagaku musnah di telan rasa itu..
Apapun yang terjadi..
Aku tak berharap banyak..
Biarlah Sang Pemilik Rasa yang mengadilinya..
Seadil-adilnya, meski itu menyakitkan sekalipun..
Pesanku satu..
Engkau tak harus memberiku sebuah jawaban
Biarlah kunikmati sendiri kebodohanku ini...
Aku melihat engkau lebih pantas bagi yang lain(mungkin)...?
Kalaupun engkau belahan jiwaku..
Biarlah Tuhan mempertemukan dengan caraNya sendiri...
Aku hanya bisa mengalihkannya, di malam ini..
Di malam yang akhir-akhir..
Ku puaskan hasratku..
Bersetubuh, bercumbu dan bermesraan denganNya..
Hingga niatan suci itu tiba dan di ijinkan olehNya..
" Aku mencintaimu karena aku mancintaiMu"
-Gadis Berwajah Misterius 2-
Masih belum sadarkah engkau..
Engkau yang telah begitu lancang..
Memasuki area pribadiku..
Memasuki ruang yang paling rawan dalam diriku...
Mencoba mengobrak -abrik tatanan rasaku
Wahai gadis berwajah misterius..
Engkau begitu bernyali...
Berani sekali engkau mencoba membebaskan tawananku..
Sadarkah engkau..
Rasa itu telah ku tawan di tempat tersuci ..
Di relung hatiku paling dalam selama tahunan ini..
Tapi aku tak menyangka...
Benar-benar tak menyangka...
Engkau benar-benar Si Ratu Tega..
Engkau tega sekali menggoda tawananku..
Ia satu-satunya energi hidupku..
Satu-satunya yang mengajarkanku tentang cinta yang benar..
Tanpa kau sadari..
Tawanan itu kini lepas , bebas , tanpa kubisa mengendalikannya lagi..
Diam-diam dalam kebisuanmu..
Engkau bermain di belakang layar..
Menggoda titik kelemahanku...
Merayu di tengah kelengahanku..
Perlu kau tahu ...
Rasa itu kini kebingungan..
Kebingungan mencari siapa gerangan yang membebaskannya..
Ia ingin tahu Si Pembebas itu,..
Pembebas itu tak kunjung datang..
Memberi pengertian ataupun sinyal-sinyal jawaban...
Rasa itu makin tersesat dalam rimba
Linglung tak berdaya diselimuti awan kesedihan...
Menangis pilu mengharu biru..
Aku Si pemilik rasa itu..
Aku meminta pertanggungjawabanmu...
Meminta rasa manusiawimu..
-Gadis Berwajah Misterius3-
Silahkan kau pura-pura tidak tahu..
Silahkan kau mengacuhkanku, mencampakkanku ataupun mencemoohku..
Itu adalah hakmu..
Aku masih di sini..
Dengan jiwa terpasung kegalauan..
Menghirup rasa yang tak bisa ku pahami..
Rasa berupa-rupa jingga..
Yang menghipnotisku..
Menuju celah-celah kalbu.
Berbondong-bondong mengerucut padu..
Semua sepakat untuk merobohkanku.'
Malam ini, Saat kau dipeluk mimpi..
Pertahanan terakhirku telah runtuh..
Berkeping-keping, Berpendar ke segala penjuru mata angin.
Membentuk sosok montase..
Dalam dunia homofon..
Aku masih di sini..
Sendirian, terpojok ..mati kutu..
Hatiku telah limbung dihantam rasa..
Bathinku menggelegar-meluap kejar-mengejar..
Tak tentu arah,
Makin pilu mengharu biru..
Sekarang perhatikan ini..
Mungkin aku tak bisa merobohkan tembok kebisuanmu..
Jika kulempar batu, mungkin roboh tapi itu bukan pilihanku..
Itu akan menyakitimu..
Agar lebih adil bagimu (Bukan adil untukku)..
Maka kulempar saja lumpur perasaanku..
Pada tembok kebisuan hatimu..
Dan juga tak akan roboh tapi itu tujuan utamaku..
Sekalipun tak roboh paling tidak tak menyakitimu..
Dan lebih dari itu..
Aku yakin itu akan membekas, mengukir, memahatkan..
adanya sebuah rasa ..
Yang menjadi bagian sejarah hidupmu..
.............
Jika kau masih betah membisu .
Aku minta selipkanlah namaku dalam doamu, jika kau ingat(saja)..
Jika itu memeberatkanmu..
Jadikan aku udara yang kau hirup dalam belaian napasmu..
Jika itu masih juga memeberatkanmu..
Jadikan aku apapun sesukamu yang tak memenberatkanmu..
Itu sudah lebih dari cukup..
Tetapi aku masih menunggu ajakanmu itu..
Ajak aku ke negeri yang kau sebut itu..
Negeri Pujangga Cinta..
Bertemu dengan mereka yang lagi-lagi kau sebut itu..
Sang Pelukis Perasaan..
Aku menunggu ajakan itu..
Jangan khawatirkan ..
Aku telah memdesain konsep cinta yang indah..
Yang beda dengan mereka..
Benar-benar berbeda dengan mereka..
Konsep cinta yang melibatkanNya..
Yang berporos denganNya..
Konsep cinta yang terstandarisasi agama..
Bukan ala mereka..yang cintanya
Sekedar untuk mengharimau buta..
Karena Cinta...Ia adalah sebuah design holistic,spontanitas yg t'ukur..
Keikhlasan tak terbatas dan tanpa pamrih..
Tidak perlu dipelajari tapi cukup dipahami..
Ia hadir di sekeliling kita dengan multi-wujud..
Tapi mereka sering membuat perbedaan tipis dengan lawannya(nafsu) padahal paradoks...
Ia hadir tanpa diajak apa lagi dipaksa..
Mengalir distiap ruh-jiwa kita,..suci ,
Tanpanya kita tidak akan pernah ada dalam kehidupan ini.
Karena ia pancaran langsung dari Sang Pencipta
Dan puncaKnya nanti cinta itu..
Akan menggaung dan menggema dalam keabadian tak terbantahkan..
Belum ada Komentar untuk "SYAIR-PUISI"
Posting Komentar